Jumat, 31 Oktober 2008

SABANA DAN SAVANA

URAIAN


SABANA (SAVANA)

Antara hutan dan padang rumput


Sabana, merupakan padang rumput yang diselingi oleh pepohonan baik besar maupun kecil (semak).
Jenis rumputnya merupakan rumput-rumput yang tinggi. Sabana antara lain terdapat di Australia, Brasilia, Venezuela, dan Indonesia (di Aceh disebut Blang dan Nusa tenggara). Sabana biasanya merupakan daerah peralihan antara hutan dan padang rumput.

Smith dan Smith (2000) menyatakan bahwa savana, (Spanyol = cavennna), mula-mula dipakai untuk menyebutkan daerah padang penggembalaan tropik akan tetapi belakangan ini savana dipahami juga sebagai hutan dan padang belukar. Ramade (1996) dan Shrivastava (1997) menyatakan bahwa savana adalah padang rumput tropika sedangkan Humpherys (1991) menyatakan bahwa savana adalah salah satu bentuk hutan musim meranggas tropika.

Istilah savana pertama kali dipakai orang untuk menamakan suatu bentuk lanskap yang digunakan sebagai padang penggembalaan secara kontinyu, penutupan tanah yang rapat dengan atau tanpa kehadiran pohon yang jika ada akan membentuk asosiasi yang menyebar (Jones et al., 1987). Deshmukh (1992) menyebutkan bahwa savana adalah ekosistem yang pada strata rendah ditumbuhi oleh tumbuhan herbaceous terutama rumput C4 dan secara nyata rumput-rumputan ini membentuk asosiasi bersama dengan komponen pohon dan semak belukar. Menurut Deshmukh, savana secara tradisional digunakan sebagai kawasan perladangan, padang penggembalaan dan hutan.

McNaughton dan Wolf (1990) dengan menggunakan pendekatan panen biomassa mengemukakan pendapat bahwa savana adalah komunitas tumbuhan yang bersekala regional dan merupakan suatu komunitas antara. Struktur ekosistemnya tersusun atas pohon-pohon yang menyebar dengan kanopi yang

terbuka sehingga memungkinkan rumput untuk tumbuh di lantai komunitas. Jika populasi pohon mendominasi maka savana demikian disebut sebagai hutan savana. Sebaliknya jika kehadiran pohon tidak signifikan maka savana demikian adalah savana padang rumput (treeless savana). Pakar silvikultur, Daniel et al. (1995), mengkategorikan savana sebagai hutan. Penulis ini memberi penjelasan yang sangat komprehensif tentang bentuk dan proses terjadinya savana sebagai berikut. Musim kemarau yang panjang dan kering memberikan pengaruh yang nyata terhadap terbentuknya hutan musim atau hutan monsoon. Ciri hutan ini, antara lain, hampir semua jenis pohon menggugurkan daun pada musim kemarau, pohonnya tidak begitu tinggi dan banyak cahaya yang menembus ke lantai. Bila mana curah hujan benar-benar sangat musiman dengan musim kemarau sangat berangin, dan barangkali faktor-faktor lain juga berpengaruh (masalah yang sangat kontroversial), maka hutan musim akan berkembang menjadi savana karena bertambahnya kekeringan.

Sekarang yang menjadi titik pertanyaan, mengapa savana bisa tampak sebagai padang rumput tetapi bisa pula tampak sebagai hutan..


Guna memahami fenomena tersebut maka perlu diperkenalkan dua buah istilah dalam dunia ekologi tanaman, yaitu suksesi vegetasi dan klimaks vegetasi. Gerangan apakah ini?
Suksesi vegetasi, dan ini pasti berbeda dengan suksesi gubernur dan presiden, adalah peristiwa pergantian komunitas vegetasi dari suatu aras (stage) ke aras berikutnya yang lebih kompleks. Sebagai contoh, ketika pada tahun 1883 G. Krakatau meletus maka daratan pulau Krakatau bersih sama sekali dari tumbuhan. Dua tahun setelah letusan maka tumbuhan pertama adalah ganggang biiru dan hijau di dekat pantai pulau. Lima tahun kemudian, komunitas tumbuhan paku-pakuan mendominasi. Sepuluh tahun kemudian, komunitas rumput tumbuh dan membentuk padang rumput. Dua puluh lima tahun setelah meletus, padang rumput mulai bercampur dengan semak belukar. Pohon Ficus macaranga tumbuh berpencaran di padang rumput belukar tersebut. Lantas, 40-50 tahun kemudian asosiasi pohon mulai membantuk hutan. Akhirnya, seratus tahun kemudian, pual Krakatau telah didominasi oleh hutan hujan tropis. Nah, pergantian dari satu status komunitas ke komunitas lainnya disebut sebagai suksesi. Ketika 100 tahun kemudian, ketika hutan telah mendominasi P. Krakatau maka kondisi ini disebut sebagai klimaks vegetasi. Apa yang menentukan klimaks vegetasi. Ada beberapa hal tetapi yang terpenting adalah curah hujan. Jika curah hujan rata-rata tahunan suatu daerah tinggi (3000 - 4000 mm/tahun atau lebih besar) maka klimaks vegetasi akan menuju hutan.
Namun demikian, klimaks bisa tertahan. Mengapa? Karena faktor alami dan antropogenik (perbuatan manusia). Klimaks harusnya hutan tetapi karena pohon-pohon sering ditebas maka yang terbentuk padang rumput. Dalam keadaan demikian maka klimaks yang terbentuk disebut sebagai klimaks tertahan (sub-klimaks). Maka, bagaimana dengan savana?Mari kita ikuti pendapat beberapa ahli berikut ini.

Jones et al., 1987; Ewusie, 1990; Desmukh, 1992 menganggap bahwa savana adalah klimaks yang sejalan dengan degradasi hujan Sedangkan beberapa pakar lain seperti Shrivastava (1997) menganggap bahwa savana merupakan klimaks karena faktor biotik, terutama api dan penggembalaan. Dengan menggunakan teori struktur vegetasi atau disebut juga spektrum vegetasi, Bourliere dan Hadley (Lal, 1987), mengemukakan pendapat tentang savana dan proses pembentukannya secara komprehensif. Dinyatakan bahwa struktur savana selalu ditandai oleh 1) Strata rumput yang jelas dan merata yang diinterupsi pohon dan semak; 2) Kehadiran api dan hewan perumput; 3) Pola pertumbuhan komponen biotik ditentukan oleh pergantian di antara musim basah dan musim kering.

Referensi : 1. http://www.google.com/

2. Wikipedia Indonesia

Kamis, 30 Oktober 2008

PETA KONSEP


POWER POINT









FOTO-FOTO

Gambar Satu


Salah satu jenis meander Sungai Citarum, Kecamatan Cililin, Kbupaten Bandung Barat.
Terlihat pada gambar diatas suatu meander atau yang dikenal dengan sebutan kelokan sungai sebagai implikasi dari prngikisan (erosi lateral). Erosi lateral merupakan suatu proses pengikisan batuan dengan arah menyamping. Disinipun terjadi proses sedimentasi yang cukup intensif sehingga oleh masyarakat setempat, area yang mengalami proses sedimentasi tersebut dijadikan sebagai lahan bercocok tanam(bertani dan berkebun). Arus air sungai ini nampak lambat dan tingkat kejernihan air yang relatif mulai mengaruh akibat membawa muatan-muatan endapan dari hulu sungai. Tidak terjadi erosi vertikal melihat bentuk sungai ini termasuk kedalam jenis sungai bagian tengah.

Mendukung pokok bahasan : Hidrosfer (perairan darat)

Kelas : X IPS Semester Dua



Gambar Dua

Proses sedimentasi diiringi pencemaran sampah Sungai Citarum
Pada potret diatas telihat dasar sungai yang mengalami proses sedimentasi diiringi pencemaran sampah yang sangat intensif. Bila dikaitkan dengan gambar pertama. Maka akan sangat terlihat sekali perbedaan yang sangat signifikan mengenai kondisi sungai yang berada di sekitar Kecamatan Cililin dan Kecamatan Batujajar. Sampah yang terakumulasi dari sekitar hulu terbawa hingga kehilir dan menimbulkan suatu kerusakan system tatanan sungai. Hal ini disebabkan akan rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kelestarian lingkungan. Dengan semena-mena membuang sampah anorganik dan organik ke sungai, serta tidak memikirkan dampak yang akan terjadi. Padahal kita semua tahu akan pentingnya manfaat sungai diantaranya adalah sebagai irigasi pertanian , PLTA, serta memberi sumber kehidudan bagi vegetasi yang berada di sekitarnya .
Bilamana terjadi hujan yang berkala dan relatif tinggi maka tak urung gejala alam yang dinamakan banjir tidak dapat dihindari Sungguh ironis jika kejadian ini sampai terjadi.Tentu saja akan akan membawa dampak buruk bagi masyrakat setempat. Untuk itu sangat dibutuhkan partisipasi daripada masyarakat dan pemerintah dalam hal meminimalisir dampak yang ditimbulkan dari proses sedimentasi yang diringi pencemaran sampah seperti ini. Diantaranya dengan hal yang kecil dahulu yaitu segera menghentikan kegiatan membuang sampah ke sungai, membersihkan kawasan sungai yang mengalani proses sedimentasi dengan melibatkan berbagai macam pihak.

Mendukung pokok bahasan : Pencemaran Lingkungan

Kelas : XI IPS Semester 2


Gambar tiga

Aktivitas penambangan pasir Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat

Foto ini diambil di daerah Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat beberapa hari yang lalu. Terlihat ada semacam kegiatan penambangan pasir yang dilakukan oleh perusahaan swasta dengan menggunakan alat berat sepereti Buldoser, penggilingan batu, serta beberapa karyawan lapangan yang lalu lalang lewat disekitar lokasi tersebut. Saya tidak tahu apakan kegiatan penambangan ini mendapat izin dari pemerintah ataupun tidak, namun masih teringat ketika beberapa tahun kebelakang, area penambangan ini tadinya merupakan sebuah kawasan gunung batu yang indah dengan sedikit vegetasi tumbuhan disekitarnya. Tetapi dari tahun ke tahun, tindakan eksploitasi dilakukan guna meraup kepentingan komersil semata. Yang dikhawatirkan adalah jika bukit-bukit ini habis, maka kawasan Bandung Barat akan semakin gundul, gersang, dan hilangnya daya serapan air sebagai implikasi daripada bukit yang hilang karena dieksploitasi.

Penambangan hendaknya diiringi dengan wawasan lingkungan yang mantap, misalkan seiring tindakan penambangan dilakukan, maka reboisasi atau penghijauan pun tak urung dilaksanakan. Maka dengan itu, keselarasan penambangan dengan lingkungan bisa terjalin dan akan membawa dampak positif untuk Masyarakat Batujajar Kabupaten Bandung Barat khususnya serta untuk kita semua pada umumnya.

Mendukung pokok bahasan : Eksploitasi Sumber Daya Alam

Kelas : XI IPS Semester Dua

Gambar Empat

Perkebunan teh Pasir Meong Kecamatan GunungHalu Kabupaten Bandung barat

Gambar diatas merupakan sedikit bagian daripada perkebunan teh yang berlokasi di dusun pasir meong kecamatan gunung halu kabupaten Bandung barat ada cerita menarik dibalik nama pasir meong konon katanya menurut cerita masyarakat setempat beberapa dekade sebelum zaman ini di ini terdapat sebuah goa diantara dua bukit yang dijadikan habitat sarang meong (harimau kecil)red.

Namun akibat perburuan liar yang membabi buta, satu persatu meong tersebut berkurang dan akhirnya habis. Mengingat kondisi dan iklim daerah yang mendukung serta ditinjau dari segi lokasi, sangat strategis maka kawasan ini (dusun liang meong) dijadikan area perkebunan teh dibawah kepemilikan dan pengawasan PT.Nusantara VIII

Mendukung pokok bahasan : Biosfera

Kelas : XI IPS Semester Satu

Gambar Lima

Aktivitas pemetik teh Pasir Meong Kecamatan GunungHalu Kabupaten Bandung Barat
Empat orang pemetik teh terlihat sedang melakukan panen berkala. Kegiatan semacam ini menjadi rutinitas biasa masyarakat liang meong dan sekitarnya. Selain bertumpu pada pekerjaan ini masyarakat juga memiliki aktivitas lain guna menyambung kebutuhan hidupnya antara lain berkebun, bertani, menjadi tukang ojek, dan berdagang. Seprti yang terlijhat pada gambar, pengankutan teh secara tradisional masih dilakukan tidak seperti pengangkutan yang dilakukan oleh para pemetik teh di daerah Sukawana,Ciwidey, dan sebagainya.

Hal ini dikarenakan minimnya biaya akomodasi untuk transportasi dari masyarakat setempat Lalu, berdasarkan argumen dari masyarakat astempat , hasil teh didaerah Liang meong ini memiliki keunggulan dibanding dengan hasil teh di daerah lain, diantaranya aroma teh yang lebih wangi dan lebih sedap. Ini tentu saja menjadi daya tarik wisatawan domestic maupun dari luar untuk mencoba rasa teh di daerah ini.

Mendukung pokok bahasan : Biosfera

Kelas : XI IPS Semester Satu


Gambar Enam

Perkebunan Hortikultur di sekitar hulu sungai Ciwidey
Gambar diatas menunjukkan persebaran tanaman hortikultura di Daerah sekitar hulu sungai ciwidey. Dimana tanaman yang terlihat (jenis strawberry) tumbuh sangat baik dikembangkan didaerah ini melihat faktor edafik, klimatik, dan fisiografi yang mendukung bagi pertumbuhan tanaman ini. Oleh karena itu masyarakat setempat yang tinggal disekitar perkebunan, memanfaatkan tanaman ini sebagai tanaman agrobisnis karena sebagai daya tarik bagi wisatawan domestik maupun yang berasal dari luar daerah yang sengaja mengunjungi kawasan sejuk Ciwidey.

Mendukung pokok bahasan : Biosfera

Kelas : XI IPS Semester Satu





Rabu, 29 Oktober 2008

JAWABAN UTS

1. Apakah hakikat media pembelajaran ?
Jawab :
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai positif dengan memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar. Pembelajaran melibatkan dua pihak, yaitu siswa sebagai pembelajar dan guru sebagai fasilitator. Kaitannya bahwa belajar membutuhkan interaksi, hal ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran merupakan proses komunikasi, artinya didalamnya terjadi proses penyampaian pesan dari

Pesan yang dikirimkan biasanya berupa informasi atau keterangan dari pengirim (sumber) pesan. Pesan tersebut diubah dalam bentuk sandi-sandi atau lambing-lambang seperti kata-kata, bunyi-bunyi, gambar dan lain sebagainya. Melalui saluran (channel) seperti radio, televise, OHP, film, pesan diterima oleh si penerima pesan melalui indera (mata dan telinga) untuk diolah, sehingga pesan disampaikan oleh penyampai pesan dapat diterima dan dipahami oleh si penerima pesan.

Berdasarkan gambar di atas, menunjukkan bahwa komunikasi merupakan sebuah system yang didalamnya terdapat beberapa komponen yang terlibat, diantaranya komunikator, komunikan, channel, message, feed back dan noise/barrier.
Baik buruknya sebuah komunikasi ditunjang oleh penggunaan saluran (media) dalam komunikasi tersebut. Karena pada dasarnya pembelajaran merupakan proses komunikasi, maka media termasuk dalam media pembelajaran.

Kedudukan Media dalam Sistem Pembelajaran
Sistem adalah suatu totalitas yang terdiri dari sejumlah komponen atau bagian yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Pembelajaran dikatakan sebagai sebuah system karena didalamnya mengandung komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.


Pengertian Media
Kata “media” berasal dari bahasa latin, merupakan bentuk jamak dari kata “medium”. Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara atau pengantar. Pengertian media menurut beberapa ahli :
- Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Jadi media adalah perluasan dari guru (Schram, 1977).
- Sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio visual, termasuk teknologi perangkat kerasnya (NEA, 1969).
- Alat untuk memberikan perangsang bagi siswa supaya terjadi proses belajar (Briggs, 1970).
- Segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran pesan (AECT, 1977).
- Berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar (Gagne, 1970).
- Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk belajar (Miarso, 1989).
Media pembelajaran merupakan wadah dari pesan, materi yang ingin disampaikan adalah pesan pembelajaran, tujuan yang ingin dicapai adalah proses pembelajaran.
Manfaat Media
Secara umum, media mempunyai kegunaan :
1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalitas.
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indera.
3. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung anatar murid dengan sumber belajar.
4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya.
5. Member rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.
Selain itu, kontribusi media pembelajaran menurut Kemp dan Dayton, 1985 :
1. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar
2. Pembelajaran dapat lebih menarik
3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar
4. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek
5. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan
6. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan
7. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan
8. Peran guru berubahan kearah positif.
Dalam kaitannya dengan fungsi media pembelajaran, dapat ditekankan beberapa hal berikut ini :
1. Penggunaan media pembelajaran bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi memiliki fungsi tersendiri sebagai sarana bantu untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif.
2. Media pembelajaran merupakan bagian integral dari keseluruhan proses pembelajaran. Hal ini mengandung pengertian bahwa media pembelajaran sebagai salah satu komponen yang tidak berdiri sendiri tetapi saling berhubungan dengan komponen lainnya dalam rangka menciptakan situasi belajar yang diharapkan.
3. Media pembelajaran dalam penggunaannya harus relevan dengan kompetensi yang ingin dicapai dan isi pembelajaran itu sendiri. Fungsi ini mengandung makna bahwa penggunaan media dalam pembelajaran harus selalu melihat kepada kompetensi dan bahan ajar
4. Media pembelajaran bukan berfungsi sebagai alat hiburan, dengan demikian tidak diperkenankan menggunakannya hanya sekedar untuk permainan atau memancing perhatian siswa semata.
5. Media pembelajaran bias berfungsi untuk mempercepat proses belajar. Fungsi ini mengandung arti bahwa dengan media pembelajaran, siswa dapat menangkap tujuan dan bahan ajar lebih cepat dan mudah.
6. Media pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar. Pada umumnya hasil belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran akan tahan lama mengendap sehingga kulaitas pembelajaran memiliki nilai yang tinggi.
7. Media pembelajaran meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir, oleh karena itu dapat mengurangi terjadinya penyakit verbalisme.

Selain fungsi-fungsi tersebut, media pembelajaran memiliki nilai dan manfaat sebagai berikut :
1. Membuat konkrit konsep-konsep yang abstrak. Konsep-konsep yang dirasakan masih bersifat abstrak dan sulit dijelaskan secara langsung kepada siswa bisa dikonkritan dan disederhanakan melalui pemanfaatan media pemebelajaran.
2. Menghadirkan objek-objek yang terlalu berbahaya atau sukar didapat dalam lingkungan belajar.
3. Menampilkan objek yang terlalu besar atau kecil.
4. Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat atau terlalulambat.


2. Bagaimana mendesain media pembelajaran agar proses belajar menjadi menarik dan menyenangkan bagi warga belajar ?
Jawab :
Media merupakan salah satu factor penentu keberhasilan pembelajaran. Selain itu, media juga membantu memperjelas pesan pembelajaran. Keberhasilan penggunaan media, tidak terlepas dari bagaimana media itu direncanakan dengan baik. Media yang dapat mengubah perilaku siswa (behavior change) dan meningkatkan hasil belajar siswa tertentu, tidak dapat berlangsung secara spontanitas, namun diperlukan analisis yang komprehensif dengan memperhatikan berbagai aspek yang dapat mempengaruhi keberhasilan pembelajaran.

Sistematika Perencanaan Media
1. Hakikat Perencanaan Media
Bila kita akan membuat program media pembelajaran kita diharapkan dapat melakukannya dengan persiapan dan perencanaan yang teliti. Dalam membuat perencanaan itu, ada beberapa pertanyaan yang perlu kita jawab. Pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak hanya menjadi pemikiran dan ide-ide semata, namun harus ditindak lanjuti dengan cara menuliskannya sehingga terwujud sebuah dokumen perencanaan media. Jadi, hakikat perencanaan tidak cukup dengan niat dan ide cemerlang dalam membuat media, namun perlu dipersiapkan dalam bentuk naskah perencanaan media.

3. Apa yang dimaksud dengan naskah media, dan bagaimana cara membuatnya ?

Jawab :
Naskah dalam perencanaan program media dapat diartikan sebagai pedoman tertulis yang berisi informasi dalam bentuk visual, grafis dan audio sebagai acuan dalam pembuatan media tertentu, sesuai dengan tujuan dan kompetensi tertentu

4. Tuliskan format penyajian informassi dalam media audio!
Jawab :

Media audio adalah media yang penyampaian pesannya hanya dapat diterima oleh indera pendengaran. Jenis media audio ini diantaranya adalah :
1. Media Radio
Adalah media audio yang penyampaian pesannya dilakukan melalui pancaran gelombang elektromagnetik dari suatu pemancar.
2. Media Alat Perekam Pita Magnetik
Adalah media yang menyajikan pesannya melalui proses perekaman kaset audio.


Kelompok Keempat : Media Audio Visual Diam
Media audiovisual diam adalah media yang penyampaian pesannya dapat diterima oleh indera pendengaran dan indera penglihatan, akan tetapi gambar yang dihasilkannya adalah gambar diam atau sedikit memiliki unsur gerak.

Media Audio
1. Radio Pendidikan: untuk pembelajaran yang sudah lama digunakan untuk pendidikan jarak jauh dan pendidikan terbuka.
2. Alat perekam: pada umumnya menggunakan type yang menggunakan bahan pita magnetic atau pita radio untuk merekam materi mata pelajaran
3. Laborotarium bahasa: Alat untuk melatih siswa mendengarkan dan berbicara dalam bahasa asing dengan jalan menyajiakan materi pelajaran yang disiapkan sebelunya, media yng digunakan adalah perekam
5. Unsur-unsur apa yang harus diperhatikan dalam pembuatan naskah yang
mempergunakan media audio ?
Jawab :
A. Naratif atau suara yang dihasilkan dari suara manusia, baik dalam bentuk sajian informais oleh narator, dialog antar pemain ataupun monolog atau bicara sendiri.
B. Musik. musik merupakan bagian penting dalam program audio setelah narasi. Musik memiliki fungsi untuk menimbulkan suasana yang mendorong sisiwa untuk memudahkan mencerna informasi, musik juga menimbulkan ketertarikan siswa, mengurangi kebosanan.adapun pemilihan musik yang sesuai:
a. Musik tema
b. Musik transisi
c. Musik jembatan
d. Musik latar belakang
C. Peristilahan teknis.membuat nakah audio diperlukan pengetahuan tentang istilah-istilah teknis, diantaranya:
a. ANNOUNCER
b. NARRATOR
c. MUSIK
d. SOUND EFFECT
e. FADE IN DAN FADE OUT
f. OFF MIKE
g. IN-UP-DOWN-UNDER-OUT
D. Format naskah


6. Apa yang menjadi dasar pertimbangan dalam pemilihan media ?
Jawab :
Alasan Teoritis Pemilihan Media
Media merupakan salah satu komponen utama dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diinginkan, oleh karena itu media identik dengan guru. Itu artinya proses pemilihan media sangat penting sebab kedudukannya menunjang keberhasilan pembelajaran.
Kedudukan media dalam pola pembelajaran tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan sistem pembelajaran. Yang menjadikan alasan teoritis mendasar dalam pemilihan media karena penggunaan media akan meningkatkan kebermaknaan hasil belajar.
Media yang dapat digunakan diantaranya OHP, TV, Slide Projector, Multi Media Projector,dsb.
Alasan Praktis Pemilihan Media
Menurut Arif Sadirman (1996:84) penyebab orang memilih media diantaranya:
1. Demonstration. Media dapat digunakan sebagai alat untuk mendemonstrasikan alat, objek, kegunaan, cara mengoperasikan, dan lain-lain. Media berfungsi sebagai alat peraga pembelajaran.
2. Familiarity. Pengguna media pembelajaran menggunakan media tersebut karena merasa sudah menguasainya.
3. Clarity. Guru menggunakan media pembelajaran untuk lebih memperjelas pesan pembelajaran dalam memberikan penjelasan yang lebih konkret.
4. Active Learning. Guru menggunakan media ini sebab dapat mempengaruhi
efektivitas program belajar mengajar dan siswa ikut berperan secara aktif baik secara fisik, mental maupun emosional.
7. Sebutkan kriteria pemilihan media :
Jawab :
a. Kriteria Pemilihan Media
1. Kriteria pertama, kesesuaian dengan tujuan (instructional goals). Perlu dikaji tujuan pembelajaran apa yang ingin dicapai dalam suatu kegiatan pembelajaran. Dengan tujuan ini dapat dianalisis media apa yang dapat dipergunakan.
2. Kriteria kedua, kesesuaian dengan pembelajaran (instructional content). Bahan atau kajian yang akan diajarkan dalam program pembelajaran tersebut dapat menentukan media yang dipergunakan.
3. Kriteria ketiga, kesesuaian dengan karakteristik pebelajar atau siswa. Dalam hal ini media haruslah familiar dengan karaktreistik siswa atau guru, yaitu mengkaji sifat-sifat dan cirri media yang digunakan.
4. Kriteria keempat, kesesuaian dengan teori. Media yang dipilih bukan karena fanatisme guru terhadap suatu media yang disukai atau bagus, namun yang memiliki fungsi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran.
5. Kriteri kelima, kesesuaian dengan gaya belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian media harus didasarkan atas kondisi psikologis siswa. Ada siswa yang mudah memahami tipe visual, auditif, dan sebagainya.
6. Kriteria keenam, kesesuian dengan kondisi lingkungan, fasilitas pe ndukung, dan waktu yang tersedia. Bagus atau tidaknya sebuah media didukung oleh fasilita dan waktu yang tersedia agar lebih efektif.
b. Kriteria Khusus Pemilihan Media
1. Access : media yang tersedia harus mudah didapatkan dan dapat dimnafaatkan oleh murid.
2. Cost : harga suatu media harus sesuai dengan apek manfaatnya.
3. Tecnologi : teknologinya tersedia dan mudah untuk dipergunakan.
4. Interactivity : media dapat memunculkan komunikasi dua arah atau interaktifitas.
5. Organization : media harus me ndaoat dukungan dari pimpinan sekolah atau yayasan.
6. Novality : kebaruan dari media harus menjadi pertimbangan sebab media yang lebih baru biasanya lebih menarik bagi siswa.


8. Jelaskan secara detail segala sesuatu tentang bulletin board yang dipergunakan sebagai media pembelajaran !
Jawab :
Pengertian Bulletinboard
Bulletinboard adalah papan yang khusus dipergunakan untuk mempertunjukan contoh pekerjaan siswa, bagan, gambar, poster dan objek dalam bentuk tiga dimensi.

1. Kelebihan
Kelebihan bulletinboard diantaranya : tempat untuk memajang hasil karya siswa, dapat mempersatukan semangat kelas, mendorong siswa untuk berkarya dan menciptakan produk dan merupakan sarana kompetisi.
2. Cara Pembuatan
Sediakan papan yang dicat dengan warna yang sesuai, setelah it dilapisi dengan flannel atau sterofoam. Untuk menjaga keamanan, pasang kaca yang dilengkapi dengan kunci pengaman. Setelah itu, berilah judul yang menarikdengan ukuran yang jelas agar terlihat. Selanjutnya tempelkan gambar, kartun, objek, buku, poster dan lain-lain.